Bangga dengan negeri sendiri? saya rasa itu hal yang sangat bagus karena itu merupakan representatif dari kita mencintai negeri ini. Tapi kalau berlebihan? saya pun benci itu. Patrick Star pernah mengatakan dalam suatu episode Spongebob bahwa "Pemujaan yang berlebihan, itu tidak baik" dan kata kata itu memang selalu absolut dalam berbagai aspek.
Hari ini saya tidak akan membahas tentang Spongebob dan Patrick lagi. Melainkan tentang kebiasaan jelek orang-orang Indonesia, yaitu Overproud. Sebelum saya menjelaskan lebih jauh, saya ingin menyampaikan Trigger Warning! yang dimana tulisan saya disini adalah murni opini saya dan tidak menjelek-jelekkan suatu pihak.
Dan saya tidak menyebut bahwa semua orang Indonesia punya kebiasaan jelek ini. Big NO ! saya tidak menggeneralisir atau memukul rata bahwa orang Indonesia seperti itu. Saya cinta orang orang indonesia dan semua di dalamnya.
Okay! hari ini kita akan kupas lebih dalam tentang Overproud dan apa sih efek masif nya sehingga bisa dikatakan Overproud ini adalah sebuah tabiat yang jelek. Langsung saja yuk simak berikut ini !
Apa itu Overproud?
Kata ini daritadi kita sebut sebut tapi dari kalian sendiri sudah paham belum apa itu Overproud? hehe.
Overproud itu singkatnya adalah sebuah rasa bangga yang berlebihan.
Berlebihan yang seperti apa?
Berlebihan seperti mereka membangga-banggakan sesuatu namun dengan begitu hiperbola. Memakai bahasa yang tidak sesuai dengan forumnya. Misal ada suatu forum atau kanal yang basisnya International (YouTube, Instagram) lalu ia menggunakan Bahasa Indonesia yang di campur campur dengan bahasa inggris, ditambah grammar yang bisa di bilang lebih kacau dari kapal pecah, dan sebagainya.
Hal seperti ini tentu membuat risih bagi sebagian orang. Baik bagi orang yang dikomentari maupun yang membaca komentar tersebut. Seringkali tabiat buruk seperti ini menimbulkan suatu perpecahan di kolom komentar yang dimana semakin memperburuk citra. Bukan citra dari orang yang di komentarinya, tapi citra negara dari tempat sang komentator berasal.
Contohnya :
Gambar diatas adalah contoh "comment section" dalam video Cooking with Marshmello: How To Make Nasi Goreng (Indonesian Fried Rice). Awal saya tahu video itu pertama kali adalah dari akun Official Marshmello sendiri di Instagram. Lalu saya coba coba meng-check apakah video asli atau tidak, karena kalian tahu sendiri bahwa Marshmello merupakan DJ yang senang guyon.
Ternyata memang benar Marshmello memasak nasi goreng. Apa yang saya rasakan? Jelas bangga. Makanan Indonesia bisa kena shout out dari orang ternama dunia. Tapi dilain sisi saya tidak terlalu ngehype karena memang Nasi Goreng sudah jadi makanan favorite tokoh dunia khususnya yang pernah ke Indonesia, Presiden Obama misalnya.
Bahkan bisa dibilang bahwa orang luar negeri sendiri juga merasa risih dengan komentar seperti ini. Tentu akan lebih indah jika kalian mencoba untuk berkomentar dengan bijak dan 'ada isinya'. Tentu akan menjadi sebuah topik diskusi yang menarik untuk orang orang.
Tabiat Overproud sebenarnya bukan hanya terjadi di dunia maya saja.Tetapi di dunia nyata juga. Di dunia nyata, Overproud berlanjut ke ruang lingkup yang lebih sempit, seperti daerah asal, almamater, agama, pekerjaan, jabatan bapaknya, dll.
Contoh diatas merupakan representatif dari rasa Overproud itu sendiri. Menyebabkan sebuah tindakan destruktif yang tidak ada gunanya. kalo dibilang fanatik? iya. Overproud? bisa jadi. Hal ini timbul karena rasa bangga mereka yang berlebih terhadap suatu tim sepak bola. Ketika kebanggaan mereka kalah secara tidak langsung mereka juga akan tersinggung.
Disinilah korelasi antara overproud, fanatik, dan sikap bar-bar. Padahal kalau di pikir-pikir. Itu hanya pertandingan 2 x 45 menit. Bahkan setelah pertandingan. Anggota kedua tim pun masih bersahabat bahkan saling ngerangkul sembari tersenyum.
Overproud ini bukan hanya terjadi di Indonesia saja, melainkan di negara lainpun seperti Malaysia dan Filiphina. Banyak sekali ketika saya berkunjung ke comment section di sosial media ada komentar senada "... Pinoy Proud" atau "... Ini kebanggaan Malaysia, Proud to be Malaysian".
Sampai jumpa di lain kesempatan! 😁
Contohnya :
Source Image : Virtual Realita |
Gambar diatas adalah contoh "comment section" dalam video Cooking with Marshmello: How To Make Nasi Goreng (Indonesian Fried Rice). Awal saya tahu video itu pertama kali adalah dari akun Official Marshmello sendiri di Instagram. Lalu saya coba coba meng-check apakah video asli atau tidak, karena kalian tahu sendiri bahwa Marshmello merupakan DJ yang senang guyon.
Ternyata memang benar Marshmello memasak nasi goreng. Apa yang saya rasakan? Jelas bangga. Makanan Indonesia bisa kena shout out dari orang ternama dunia. Tapi dilain sisi saya tidak terlalu ngehype karena memang Nasi Goreng sudah jadi makanan favorite tokoh dunia khususnya yang pernah ke Indonesia, Presiden Obama misalnya.
Source Image : Makintahu.com |
Bahkan bisa dibilang bahwa orang luar negeri sendiri juga merasa risih dengan komentar seperti ini. Tentu akan lebih indah jika kalian mencoba untuk berkomentar dengan bijak dan 'ada isinya'. Tentu akan menjadi sebuah topik diskusi yang menarik untuk orang orang.
Tabiat Overproud sebenarnya bukan hanya terjadi di dunia maya saja.Tetapi di dunia nyata juga. Di dunia nyata, Overproud berlanjut ke ruang lingkup yang lebih sempit, seperti daerah asal, almamater, agama, pekerjaan, jabatan bapaknya, dll.
Source Image : Virtual Realita |
Disinilah korelasi antara overproud, fanatik, dan sikap bar-bar. Padahal kalau di pikir-pikir. Itu hanya pertandingan 2 x 45 menit. Bahkan setelah pertandingan. Anggota kedua tim pun masih bersahabat bahkan saling ngerangkul sembari tersenyum.
Overproud ini bukan hanya terjadi di Indonesia saja, melainkan di negara lainpun seperti Malaysia dan Filiphina. Banyak sekali ketika saya berkunjung ke comment section di sosial media ada komentar senada "... Pinoy Proud" atau "... Ini kebanggaan Malaysia, Proud to be Malaysian".
Kesimpulan
Kesimpulan dari postingan ini adalah sah-sah saja untuk bersikap bangga dengan bangga sendiri. Namun cukuplah mengekspresikan rasa bangga itu secara tidak berlebihan. Bersikaplah sesuai ranahnya dan tetap menjadi netizen yang baik dan budiman dengan berkomentar dengan baik di mana saja.Sampai jumpa di lain kesempatan! 😁
0 comments:
Posting Komentar